Dukung Upaya Pencegahan Corona, Halodoc Imbau Apotek Rekanan Jaga Harga Masker

Platform kesehatan Halodoc meminta apotek apotek rekanannya menjaga harga masker, hand sanitizer, dan alat alat kesehatan lainnya. Ini menyusul kepanikan beli pasca konfirmasi kasus positif corona pada warga negara Indonesia (WNI). Akibatnya, harga masker dan hand sanitizer melonjak lantaran tingginya permintaan. Stok produk produk ini pun menjadi langka di berbagai pusat perbelanjaan ataupun minimarket dan warung.

Kondisi ini sayangnya dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menjual produk produk tersebut dengan harga tinggi yang tergolong sudah tidak wajar. Terpantau harga masker dan cairan pembersih tangan di berbagai e commerce telah jauh melampaui harga jual pada kondisi biasa. CEO Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, apotek rekanan hendaknya menjaga harga jual alat penunjang kesehatan seperti masker, cairan pembersih tangan dan multivitamin di harga yang wajar.

"Beberapa bulan belakangan ini wabah Covid 19 telah melanda global dan telah merenggut banyak jiwa serta menyebabkan kepanikan massa. Di Indonesia sendiri, Presiden Jokowi beserta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dr Terawan Agus Putranto secara resmi telah mengumumkan adanya 2(dua) kasus Covid 19 di Indonesia," tulis Jonathan dalam keterangannya, Rabu (4/3/2020). Pernyataan resmi tersebut dan maraknya pemberitaan di media massa, imbuh Jonathan, menyebabkan kepanikan di masyarakat serta menimbulkan lonjakan kebutuhan alat penunjang kesehatan seperti masker, cairan pembersih tangan serta multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah menjamin ketersediaan masker yang dibutuhkan masyarakat, yang saat ini mulai langka dan mahal.

Anggota Komisi IX DPR Saleh P Daulay mengatakan, pemerintah saat ini belum mampu menjelaskan secara baik kepada mesyatakat, terkait penularan virus corona (Covid 19). Hal tersebut, membuat masyarakat menjadi berbondong bondong memburu masker agar tidak terjangkit virus corona, yang saat ini sudah masuk ke Indonesia. "Pemerintah bilang masker hanya dibutuhkan orang yang sakit saja, orang sehat tidak perlu. Tapi, jika sehat dan ingin berpergian ke tempat ramai, maka disarankan pakai masker," tutur Saleh kepada wartawan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

"Terlepas dari apakah masker harus dipakai saat tertentu, menurut saya pemerintah harus memastikan ketersediaan masker," sambung Saleh. Politisi PAN itu pun meminta pemerintah mendesak produsen masker di tanah air untuk memproduksi dengan jumlah banyak, agar tidak terjadi kelangaan di lapangan. "Jangan tergantung dengan produk impor, Indonesia sangguplah produksi marker dengan jumlah besar," tutur Saleh.

Sementara bagi penjual masker yang melakukan penimbunan, kata Saleh, aparat kepolisian harus melakukan penyisiran dan menindaknya secara tegas bagi pelakunya. "Lakukan sidak, razia, karena ada dugaan yang menimbun marker," ucap Saleh.