Mahasiswa di Jepang Bunuh 3 Anggota Keluarganya Pakai Bowshooter, Sang Bibi Terluka Parah
Mahasiswa di tahun keempat universitas swasta Jepang, Hideaki Nozu (23) membunuh 3 anggota keluarganya dan melukai seorang bibinya dengan penembak panah atau Bowshooter (Bogan), 4 Juni 2020 lalu. "Bogan tidak dilarang tidak perlu izin, semua orang boleh pakai dan diperjualbelikan bebas. Mungkin harganya sekitar 30 40 ribu yen," ungkap Masahiro Kaneko, pengurus Asosiasi Osaka Bogan. Hideaki di Kota Takazuka Hoyogo telah membunuh tiga anggota keluarganya yaitu adiknya sendiri Eishi (22), dipukul dengan dua panah di kepalanya, nenek Yoshimi (75), memiliki satu panah yang tertancap di belakang kepalanya dan menembus.
Serta ibunya Mayumi (47) terjebak anak panah di kepala kiri. Bibinya berusia 49 tahun yang terluka terjebak anak panah di leher kiri dengan satu panah. Bogan, yang dianggap sebagai senjata, berukuran kurang dari 1 meter. Ditemukan di ruang tamu tempat Mayumi jatuh, markas investigasi kepolisian bergegas untuk mengidentifikasi waktu dan rute yang dilakukan tersangka.
Tersangka menyerang empat orang di rumahnya dengan Bogan dan ditangkap karena ia muncul di jalan di depan rumahnya. "Aku menembaknya dengan pistol panah. Aku akan membunuh keluarga ku," katanya berteriak kepada warga sekitar. Polisi Prefektur Takarazuka mengomentari Hideaki memiliki dendam yang kuat, dan menyelidiki apakah ada motif atau masalah. Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]